Pembunuh Dibalik Kabut (Why Didn't They Ask Evans? 1933)
Dan pada saat itulah mata orang itu terbuka. Benar, matanya jernih dan berwarna biru....sadar...waspada...tapi kelihatan bertanya:
" Mengapa mereka tidak memanggil Evans ( Why didn't They ask Evans? ) ".
Kemudian dia gemetar sedikit. Kelopak matnya menutup, dan dagunya turun. Laki laki itu mati. ( hal.12 ).
Jangan harap kedatangan Hercule Poirot, Jane Marple, atau Parker Pyne.
Hanya ada Bobby Jones, anak keempat pendeta di Marchbolt, kota kecil di
tepi pantai Wales. Hari itu cukup riuh
rendah walaupun cuaca tidak menentu. Bobby vs dr.Thomas sedang bertarung
dalam pertandingan golf. Publik bersorak. Namun saking semangatnya,
pukulan Bobby nyasar ke hutan yang agak curam. Bola dicari, yang
ditemukan malah seonggok mayat diantara kabut.
Sambil menunggu pertolongan, Bobby menunggui mayat, yang secara tiba tiba menggerang dan melengguh: Why didn't They ask Evans?
Penemuan mayat ini lantas jadi pasal. Walaupun akhirnya ada pihak
keluarga korban datang mengakui, yakni Tuan dan Nyonya Cayman, kasusnya
tidak berhenti sampai di situ. Ini lantaran si Bobby yang penasaran.
Ditemani Lady Frances Derwent alias frankie, sahabatnya sejak kecil,
Bobby mulai belagak jadi detektif. Sedikit demi sedikit terkuak
bahwa sebenarnya korban bernama Carstairs. Dia semacam pengacara atau
teman dekat Mr. Savage, milyuner Canada yang superpelit, namun anehnya
mewariskan hampir seluruh kekayaanya pada Nyonya Templeton yang belum
lama dinikahinya. Lagian kematian almarhum memang mencurigakan.
Kecurigaan yang beralasan, karena Nyonya Templeton adalah juga Nyonya
dr. Nicholson, pemilik pusat perawatan saraf. Nyonya Nicholson adalah
juga bernama Moira, yang bersama Roger Bassington-ffrench adalah
penjahat yang buron dari Amerika (haduh, koq jadi berbelit belit
begini). Jadi, singkatnya, ini kasus jutawan pelit menikahi penjahat
penipu.
Situasi yang membahayakan dua sahabat Bobby-Frankie. Yang mereka hadapi
adalah penjahat dengan jaringan internasional. Eh, celakanya mereka
tetap masih penasaran, siapa yang dimaksud dengan Evans oleh almarhum
Carstairs.
Namun perlahan militansi duo anak muda ini mulai menuai hasil. Penguakan misteri siapa Evans membuat kasus menjadi terang benderang. Melalui petualangan berliku, akhirnya mereka mendapatkan nama dan alamat terakhir Evans: ternyata Wisma Pendeta di Marchbolt, rumah Bobby sendiri! Gladys Evans atau Nyonya Robertrs sekarang, adalah mantan sekretaris Tuan Savage yang akan menjadi saksi kunci untuk mengenali Nyonya Templeton/Nyonya Nicholson/ Moira. Moira akhirnya ditahan, sementara Roger berhasil kabur.
Satu lagi karya Agatha yang berliku. Selamat pusing.
Namun perlahan militansi duo anak muda ini mulai menuai hasil. Penguakan misteri siapa Evans membuat kasus menjadi terang benderang. Melalui petualangan berliku, akhirnya mereka mendapatkan nama dan alamat terakhir Evans: ternyata Wisma Pendeta di Marchbolt, rumah Bobby sendiri! Gladys Evans atau Nyonya Robertrs sekarang, adalah mantan sekretaris Tuan Savage yang akan menjadi saksi kunci untuk mengenali Nyonya Templeton/Nyonya Nicholson/ Moira. Moira akhirnya ditahan, sementara Roger berhasil kabur.
Satu lagi karya Agatha yang berliku. Selamat pusing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar