Maut di Udara (Death in the Clouds, 1935)
Hercule Poirot, full action! Tidak semua novel Agatha Christie
dengan tokoh utama Poirot bercerita tentang sepak terjang detektif
berkumis besar ini secara penuh. Novel kali ini benar benar nikmat, anda
dapat menikmati sepak terjang sang detektif dari lembar pertama sampai
lembar terakhir. Benar benar novel detektif tulen!
" Saya tahu, saya tahu " tiba tiba Jean Dupont menjadi muram " Sungguh tragedi kehidupan, bahwa wanita menjadi tua " (hal. 200)
Jane
Grey, seorang penata rambut di London, baru saja mendapat keberuntungan
dengan memenangkan lotere sebesar 100 poundsterling. Dia masih muda,
dan tak ingin beranjak tua tanpa pernah menjejakkan kaki di Paris. Dia
pun mewujudkan impiannya untuk pergi ke Paris, dan berjudi hingga nyaris
bangkrut. Untunglah seorang 'pangeran' menyelamatkan taruhan
terakhirnya. Dia pulang dari Paris dengan pesawat Prometheus, duduk
bersebelahan dengan Hercule Poirot....
Siapapun
yang dekat dekat dengan Poirot akan mendapat tuah, tuah terlibat dalam
kasus pembunuhan. Dan pembunuhan itu memang terjadi. Korbannya adalah Madame
Giselle, kali ini wanita tua - berkebangsaan Perancis. Wanita tua
dengan wajah tidak menarik. Dengan masa lalu yang tak banyak diketahui
pula. Namun dia public figure dan dikenal luas di kalangan pergaulan
kelas atas - sebagai rentenir. Tidak hanya di negerinya sendiri,
jaringan Madame Giselle juga meliputi Eropa lainnya. Sang Madame menjadi
kaya raya dari bisnis pinjam meminjam duit ini. Orang akan mengenangnya
sebagai wanita yang berwatak kuat, jujur, dan keji... Apakah profesinya
yang tak lazim itu yang membuatnya terbunuh?
Ada
banyak model pembunuhan dalam novel novel Agatha Christie. Tapi
membunuh dengan sumpitan, dengan amunisi anak panah beracun sebesar
lebah? ini benar benar unik. Lagian, peristiwanya terjadi di pesawat
terbang berpenumpang 12 orang, ketika pesawat melayang di atas selat
Inggris. Manakala akhirnya landing di bandara Croydon, keruan saja semua
penumpang jadi tersangka...
Pemeriksaan
kasus ini segera dilakukan kepolisian Inggris secara terbuka. Kehebohan
terjadi, karena dewan juri mencurigai Hercule Poirot sebagai pelaku
pembunuhan! Mungkin karena tampangnya yang asing (atau nyeleneh?),
terlebih lagi, sumpitan pembunuh ditemukan pada kursi yang diduduki
Poirot!
Tamparan
bagi Poirot! Namun hampir tiga minggu kasus ini bergulir tanpa ujung
pangkal yang jelas. Si kumis harus bolak balik London Paris untuk
melacak orang orang yang terlibat. Perkembangan para mantan penumpang
tak kalah seru. Ada Jane Grey yang jatuh cinta berat pada Norman Gale
sang dokter gigi. Seorang Countess yang terlilit utang dan dibawah
ancaman perceraian sang suami. Seorang pengarang cerita detektif yang
sok tahu, seorang dokter yang mempunyai affair dengan pasiennya, seorang
pengusaha yang mendapat rejeki nomplok, dan ayah anak yang akan memulai
penggalian situs arkeologi yang baru. Semuanya membentuk mozaik,
menyusun pola pembunuhan. Yang menurut saya ruwet tingkat tinggi, minta
ampun!
Behind the Story
Konon, pada tahun 1935 ketika buku ini dirilis, penerbangan reguler Inggris - Perancis baru saja dimulai. Uniknya, pesawat yang digunakan adalah bekas pesawat pembom pada perang dunia I yang telah dimodifikasi. Dan nama Prometheus? aha!
Dalam mitologi yunani, dia adalah seorang Titan, seorang hero yang telah mencuri api para dewa untuk diserahkan kepada umat manusia. Api yang melambangkan ilmu pengetahuan dan penerang peradaban. Akibatnya dia dihukum oleh bapak para dewa, Zeus dengan cara diikat pada batu. Setiap hari seekor burung elang memberinya makan, hingga kemudian Herkules (Hercules, Hercule Poirot) membebaskannya. Hmm, nyambung, ya?
Sisi lain, di buku ini, Agatha banyak bercerita tentang situasi rumah tangga. Perbincangan
mengenai kebiasaan para pria dari berbagai negara selalu menarik. Pria
Inggris, misalnya, selalu menomorsatukan pekerjaan, kemudian olahraga,
baru kemudian para istrinya. Hee, dan profesi apa menurutnya yang
merupakan profesi idaman suami idaman? ini jawaban Agatha:
An archaeologist is the best husband a woman can have. The older she gets the more interested he is in her.
Behind the Story
Konon, pada tahun 1935 ketika buku ini dirilis, penerbangan reguler Inggris - Perancis baru saja dimulai. Uniknya, pesawat yang digunakan adalah bekas pesawat pembom pada perang dunia I yang telah dimodifikasi. Dan nama Prometheus? aha!
Dalam mitologi yunani, dia adalah seorang Titan, seorang hero yang telah mencuri api para dewa untuk diserahkan kepada umat manusia. Api yang melambangkan ilmu pengetahuan dan penerang peradaban. Akibatnya dia dihukum oleh bapak para dewa, Zeus dengan cara diikat pada batu. Setiap hari seekor burung elang memberinya makan, hingga kemudian Herkules (Hercules, Hercule Poirot) membebaskannya. Hmm, nyambung, ya?
Prometheus yang diikat. |
An archaeologist is the best husband a woman can have. The older she gets the more interested he is in her.
Ya terang aja. Kamu kan kawin sama Max Mallowan, seorang arkeolog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar