Rabu, 29 Januari 2014

Pembunuhan Terpendam (Sleeping Murder, 1976)

Pembunuhan Terpendam (Sleeping Murder, 1976)


Bagaimana kalau seorang anak yang sering mengkhayalkan sebuah tempat dan kejadian, tiba tiba berada dalam realitas persis seperti yang dia khayalkan ketika beranjak dewasa? Kejadian ini menimpa Gwenda Reed. Seumur hidupnya Gwenda tinggal di Selandia Baru, dan setelah menikah dengan Giles, baru dia ikut suami ke Inggris. Seperti layaknya pengantin baru, mereka berencana memiliki rumah baru. Berhubung Giles masih disibukkan dengan pekerjaan, Gwendalah yang kemudian keliling Inggris mencari rumah yang cocok. Dia pikir Inggris selatan mungkin akan cocok. Dan ketika melintas desa Dillmouth, dia jatuh cinta pada sebuah rumah bernama Hillside.

Keanehan itu mulai terjadi. Mula mula ada perasaan akrab dengan suasana rumah itu. Ketika sebuah lemari dibuka.... muncullah wallpaper rumah yang asli bermotif bunga gandum, yang sama percis seperti yang dibayangan Gwenda kecil. Lalu saat menonton opera di London, sebuah adegan mengingatkan adegan yang sama di Hillside dalam bayangan masa lalu Gwenda. Dan bukan sembarang adegan, ini adalah adegan pembunuhan. Deja vu? atau barangkali dia pikir rumah ini berhantu... Miss. Marple datang untuk menghibur Gwenda yang malang.
Sepanjang penelusuran Jane Marple, hubungan antara Hillside dan Gwenda bukan sebuah kebetulan. Sebuah benang merah samar samar menghubungkan keduanya.
Bagaimana kalau seorang kakak mencintai -secara biologis- adik tirinya? nyaris seperti insest. dr. Kennedy betul betul tergila gila kepada Helen adik tirinya. Helen yang tertekan akhirnya kabur ke India, menemui kekasihnya Walter Fane. Namun kepincut Richard Erskine yang sayang sudah beristri. Ditengah Keputusasaan, Helen bertemu Mayor Kelvin Halliday yang baru saja ditinggal mati sang istri. Dalam keadaan masing masing terluka, keduanya menikah dan kembali ke Inggris dimana dr. Kennedy telah menanti......
Dokter maniak seperti dr. Kennedy akhirnya tidak tahan untuk melenyapkan Helen selama lamanya. Rencana telah disusun. Hellen dihabisi di Hillside dengan kesalahan ditimpakan kepada sang suami yang didiagnosa mengidap penyakit kejiwaan. Sayang pada saat pembunuhan sempat kepergok Leony, pembantu rumah. Leonypun disingkirkan, tapi selagi masih hidup masih sempat membuat surat kesaksian yang dititipkan kepada Lily. Masih ada saksi lain. Dia adalah sikecil Gwenda....
Dan delapan belas tahun kemudian tejadi reuni kecil dihadiri suami istri Giles, Walter Fane, Richard Erskine, Lily, dan... dr. Kennedy. Yang terjadi kemudian adalah pengulangan masa lalu, korban berjatuhan......

Behind The Story

Dokter jiwa, halusinasi, rumah berhantu, kenangan masa lalu, dan akhirnya pembunuhan. Sepertinya jadi kabut sebuah paket pembunuhan yang klop. Agatha sendiri rupanya sudah terperangkap dalam kepungan pembunuhan yang diciptakannya sendiri. Makin lama makin absurd. Absurditas yang melahirkan novel ini.
Novel ini terbit tahun 1976 - setelah Agatha meninggal, namun sebenarnya dibuat beberapa tahun sebelumnya oleh Agatha, seperti 'curtain' novel terakhir Hercule Poirot. Sepertinya memang dipersiapkan untuk mengakhiri kisah keduanya jika sang Maestro dipanggil yang Maha Kuasa. Bedanya Poirot terbunuh pada novel terakhirnya, adapun Jane Marple diceritakan tetap sehat walafiat malah mudik kembali ke Torquay. Torquay? Agatha telah menentukan takdir berbeda untuk bibi Jane.

Sebuah novel yang tidak dianjurkan untuk pembaca pemula Agatha Christie. Terlalu murung. Terlalu menakutkan. Sebaiknya anda mulai dengan Evil Under the Sun yang lebih eksotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar