Rabu, 29 Januari 2014

Malam Tanpa Akhir (Endless Night, 1967)

Malam Tanpa Akhir (Endless Night, 1967)


Pasangan Michael Rogers (Mike) dan Ellie Lippincott sedang dinaungi kebahagian. Just merried! Seperti umumnya pasangan yang baru menikah, mereka merencanakan membeli atau membangun rumah baru. Rupanya pasangan ini lebih memilih membangun rumah baru. Meraka jatuh cinta pada Gipsy's Acre, sebuah nama yang aneh untuk tempat. Orang setempat menyebutnya sebagai lahan kutukan. Tapi bagi Mike, lahan ini adalah investasi yang menguntungkan. 

Arsitek jempolan Mr. Santonik kemudian diminta untuk menangani perencanaan sekaligus pembangunan rumah ini. Uang bukan masalah. Keluarga Lippincott dikenal sebagai milyuner Amerika terpandang. Rumah itu kemudian diberi nama Gipsy's Acre, sesuai nama lahan. Pasangan Rogers telah mengubah kutukan menjadi berkah.


Pelayan pelayan terbaik direkrut. Ada Greta yang berkebangsaan Jerman. Lainnya kebanyakan lokal. Belum lagi kebiasaan kaum aristokrat yang gandrung menunggang kuda. Semuanya berjalan bak dongeng, hingga Ellie tewas terjatuh dari kuda... kutukan itu masih membayangi. Rupanya masalah tidak berhenti sampai disitu. Arwah Ellie masih gentayangan. Mencari pembunuh yang telah merengut nyawanya... Malam tak pernah berakhir di Gipsy's Acre. Benar benar sebuah malam tanpa akhir.

Behind The Story

Tak ada tokoh khusus detektif dalam novel ini. Penyelesaian kasus pembunuhan lebih diselesaikan dengan 'karma'. Endless Night pada situs resmi Agatha Christie dimasukkan pada genre supernatural. Pembunuhan dilakukan dengan peracunan, dicekik, dan 'jatuh' dari kuda. Mike sempat melihat 'penampakan'. Mungkin penampakan ini yang menjadikan novel ini supranatural. Tapi bukan supranatural bila Agatha mampu menyelesaikan novel ini dalam tempo enam minggu. Biasanya sang nenek menyelesaikan satu novel dalam kurun waktu 3 -6 bulan. Hebatnya lagi dilakukan pada saat menemani sang suami, Mallowan, berkunjung ke Amerika.
Dan ngomong ngomong, judul novel ini diambil dari sebuah puisi karangan William Blake yang berjudul  Auguries of Innocence:

Every night and every morn,
Some to misery are born,
Every morn and every night,
Some are born to sweet delight.
Some are born to sweet delight,
Some are born to endless night.

Nah, kalau Endless Love mah, itu lagu dari Lionell Richie dan Diana Rose. Jangan ketuker ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar