Senin, 03 Februari 2014

Loading Pendekar Cinta - Widi Widayat

Loading

Pendekar Cinta - Widi Widayat

Pemandangan gunung Thai San di musim semi sangat indah, dimana-mana akan tercium harum bunga dan rerumputan dalam tiupan angin sepoi-sepoi. Juga tidak ketinggalan gemericik air terjun dan sejuknya belaian angin gunung.
 
Di lereng-lereng gunung dan jurang bermekaran bunga-bunga liar seolah menyambut kedatangan tamu dari jauh. Bunga-bunga di Gunung Thai San kebanyakan tumbuh tebing-tebing terjal, maka hanya dapat dipandang dari jauh. Hanya mereka yang memiliki ginkang yang tinggi dapat memetik dan merasakan harum semerbaknya bunga gunung Thai San.

Setiap musim semi, gunung-gunung di sini menjadi lautan bunga persik, ada yang warna putih, ada pula yang merah. Lembah-lembah di sini penuh ditumbuhi pohon persik.
 
Setiap musim semi, dilihat dari jauh, bunga-bunga persik warna merah jambu menghias seluruh pemandangan."
 
Udara cerah dan jarang kabut membuat pelancong jarang melewatkan kesempatan untuk melihat matahari terbit dari lautan awan di puncak gunung.
 
Di gunung Thai San ini terdapat lebih 300 puncak, 260 sungai.Dan untuk mencapai puncak-puncak gunung itu tidaklah mudah, hanya ahli silat kelas satu yang dapat mendaki puncak gunung Thai San.Parapemburu umumnya hanya berburu sampai di sekitar kaki gunung, jarang yang mampu sampai ke puncak gunung.
 
Pagi hari, awan dan kabut tipis membubung perlahan-lahan menyelimuti seluruh Gunung Thai San.Dilihat dari bawah gunung, puncak gunung tampak samar-samar, kadangkadang tertutup oleh awan, dan dilihat dari puncak gunung, tampak lautan awan.Kadangkadang di atas gunung kabut tebal menutup pemandangan, sedang di bawah gunung hujan rintik-rintik; setelah kabut buyar, terhampar di depan mata pemandangan yang indah menawan.

Jauh di atas puncak tertinggi gunung Thai San terdengar sayup-sayup suara beradu denting logam. Ternyata suara itu berasal dari dua pasang pedang yang berkilauan di timpa sinar matahari pagi.
 
Terlihat seorang pemuda tujuh belasan tahun dengan tubuh yang kekar dan kuat sedang berlatih sejenis ilmu pedang sedang menyerang dengan sepenuh hati lawan tandingnya seorang tua berkisar 75 tahunan dengan rambut dan jenggot yang sudah putih semua melayani serangan si pemuda dengan sungguh hati. Yang mengherankan untuk orang setua itu masih memiliki daya tahan yang kuat untuk menahan dan membalas serangan pedang si pemuda dengan ilmu pedang yang sama.
 
Teknik pedang yang dipergunakan jelas merupakan salah satu ilmu pedang terhebat. Gerakan ilmu pedang tersebut seolah-olah awan-awan yang menutupi matahari. Sepintas ilmu pedang ini terlihat sangat dasar dan biasa-biasa saja. Namun bagi mereka yang pernah merasakan langsung gerakan ilmu pedang ini terasa timbul medan energi pelindung yang dapat menahan semua serangan lawan dan bahkan dapat menjadi serangan senjata makan tuan bagi siapa saja yang berada dalam lingkupan cahaya pedang.

Si pemuda memiliki kecepatan yang mengagumkan sedangkan si orang tua memiliki pertahanan yang sangat kokoh bak gunung Thai San yang tak tergoyahkan.


Download Novel Pendekar Cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar