Kenangan Kematian (Sparkling Cyanide, 1945)
Sianida, sianida, sianida.
Sianida (Cyanide) nampaknya menjadi
racun favorit Agatha kali ini. Hampir sepanjang cerita, racun jenis ini
menjadi perbincangan diantara tokoh tokohnya.
Semua berawal dari pesta ulang tahun Rosemary Barton. Mary langsung
terjatuh setelah bersulang dengan para hadirin. Dramatis. Penyelidikan
menyimpulkan minuman telah tercampur dengan sianida. Namun kasus ditutup
dengan kesimpulan: bunuh diri. Setahun
setelah kematian sang istri, George Barton menerima surat kaleng yang
isinya mengatakan Mary dibunuh, bukan bunuh diri. Beberapa saat kemudian
kejadian setahun lalu terulang lagi, kali ini George yang jadi korban.
Lagi lagi sianida.
Semua mata menuduh Iris Marle, adik
Mary, sebagai otak pelaku pembunuhan. Betapa tidak. George yang berumur
lima belas tahun lebih tua dari Mary adalah orang kaya raya. Mary pun
tidak bisa dikatakan miskin. Ia baru saja menerima warisan yang cukup
besar dari seorang paman. Dan ketika keduanya tewas, Iris lah pewaris
tunggal. Lebih parah lagi pada kejadian pembunuhan kedua ditemukan
sianida pada tas Iris, sebagaimana ditemukan sianida pada tas Mary pada
kejadian pertama. Betulkah demikian?
Masalahnya kembali ke masa ketika George masih bujangan. Keputusan menikahi Mary, menjadikan seorang sekretaris yang kadung ge-er akan
dipinang George, sakit hati. Dialah Ruth Lessing. Dalam keadaan dendam
membara, datanglah seorang kriminal, Victor Drake, dengan pesona ragawi
membutakan mata hati Ruth. Dendam Ruth kini terpuaskan, Namun Victor
juga menginginkan kematian Iris. Iming iming kekayaan memang begitu
menggoda. Agenda pembunuhan belum akan berhenti rupanya.
Dan, tereeeeet..!! muncullah Anthony Browne. pada detik-detik terakhir
dia menyelamatkan nyawa Iris Marle. Victor digulung aparat. Ruth? sama
saja....
Oi, hati hati dengan sekretaris anda. Jangan memberi harapan berlebihan.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar